MotoGP 2017 Siap Hadir Lagi Di Sentul Jika Penuhi Persyaratan FIM. Bagi para pecinta MotoGP tentu ini adalah kabar yang luar biasa baiknya. Pasalnya jika jadi kenyataan, tahun 2017 nanti para penggemar olahraga kecepatan ini tak perlu lagi sekedar nonton melalui TV atau harus pergi keluar negeri untuk dapat menyaksikan secara langsung.
Kabar ini memang tak dapat dipandang sebelah mata sebab jika di dukung penuh oleh pemerintah, maka menyaksikan MotoGP secara langsung di Sentul bisa jadi kenyataan. Kembalinya gelaran balap motor paling bergengsi di dunia ke Indonesia tersebut tentu bukanlah sekedar angan-angan.
Pasalnya, pada tahun 1996 - 1997, MotoGP juga sebenarnya pernah di selenggarakan di Sentul. Maka tentu bukan hal yang mustahil jika MotoGP bisa didatangkan kembali ke sirkuit yang telah berumur 22 tahun itu.
Direktur Sirkuit Sentul, Tinton Soeprapto mengatakan jika pada saat ini pihak Sentul masih menunggu untuk bisa bertemu langsung dan membahasnya ke bapak Presiden, Joko Widodo. Ia juga menambahkan jika sirkuit Sentul nanti bisa menyelenggarakan MotoGP di tahun 2017, maka bisa dipastikan sektor pariwisata Indonesia juga akan untung.
Bahkan pada hari sama, pihak penyelenggara dan pemerintah bisa mendapatkan pemasukan hingga Rp 3 triliun dengan asumsi perhitungan dari pemasukan pajak penyiaran, iklan, tiket dan berbagai channel pemasukan lainnya. Selain itu devisa negara juga bisa mengalir dari sektor hotel mengingat kru MotoGP plus Moto 2 saat ini berjumlah sekitar 6.000 orang ditambah sekitar 90 orang peserta.
Keuntungan lain yang tak kalah penting ialah promosi Indonesia di mata internasional, khususnya sektor otomotif dan pariwisata. Dalam setiap gelaran MotoGP setidaknya ada sekitar 150 media televisi, media cetak maupun media online di dunia yang turut meliput. Dengan kehadiran MotoGP di tanah air, maka secara otomatis Indonesia dipromosikan.
“Pak Menteri Pariwisata bilang ini juga menguntungkan, sebab di hari yang sama bisa menghasilkan 3 triliun rupiah dari penyiaran, masukin iklan berapa detik tinggal dikalikan 10 juta rupiah juga bisa, tiket 120 ribu rupiah tinggal dikalikan berapa banyak penonton,” ungkap Tinton (viva.co.id 6/9/2015).
Tinton juga menambahkan bahwa untuk membangun sebuah sirkuit yang sesuai dengan standar dan ketentuan FIM (Federation of International Motorcycling) membutuhkan gelontoran dana yang tidak sedikit. Apalagi sirkuit tersebut harus Grade A (Formula 1) atau Grade 1 (MotorGP), sedangkan saat ini sirkuit Sentul yang memiliki panjang 4,12 km dan lebar 15 meter tersebut masih berada di Grade 3.
Tinton juga menambahkan, "Adapun biaya untuk merombak maupun menambahkan berbagai fasilitas yang ada pada sirkuit Sentul hingga sesuai standar FIM saat ini setidaknya membutuhkan biaya sekitar 7 juta Euro untuk biaya administrasi dan penandatanganan kontrak. Sedangkan untuk pembangunannya sendiri ditaksir bisa menghabiskan Rp 200 miliar. Dan biaya tambahan 1,5 juta USD untuk uji kelayakan F1 (lintasan Grade 1) dan MotoGP (lintasan Grade A)",
Mengingat biaya yang diperlukan sangat besar, oleh sebab itu sangat diperlukan dukungan yang bersinergi khususnya dari pemerintah, pihak swasta, sponsor, investor hingga produsen otomotif yang nantinya turut andil disana.
Pada kesempatan yang berbeda, General Manager Sirkuit International Sentul, Lola Moenek mengatakan jika pembangunan sirkuit Sentul untuk MotoGP bukanlah sekedar wacana. Ia juga menyebutkan bahwa saat ini saja sudah ada tiga konsultan arsitek rekomendasi FIM (Federation of International Motorcycling) yang telah beberapa kali datang ke Sentul untuk menganalisa keadaan sirkuit dan siap untuk merancang ulang kembali sirkuit Sentul agar sesuai untuk ajang MotoGP maupun Formula 1.
Menarik lainnya: #Jadwal Siaran Langsung MotoGP 2015 Trans7
Jika memang rencana tersebut bisa terealisasi, maka tentu hal tersebut bukan hanya sekedar menjadi sesuatu yang membanggakan, akan tetapi diharapkan juga bisa jadi penyemangat bagi rider-rider Indonesia untuk bisa berkompetisi di ajang balap motor paling bergengsi di dunia tersebut. Kita tunggu saja race MotoGP 2017 di Sentul!.
Kabar ini memang tak dapat dipandang sebelah mata sebab jika di dukung penuh oleh pemerintah, maka menyaksikan MotoGP secara langsung di Sentul bisa jadi kenyataan. Kembalinya gelaran balap motor paling bergengsi di dunia ke Indonesia tersebut tentu bukanlah sekedar angan-angan.
Pasalnya, pada tahun 1996 - 1997, MotoGP juga sebenarnya pernah di selenggarakan di Sentul. Maka tentu bukan hal yang mustahil jika MotoGP bisa didatangkan kembali ke sirkuit yang telah berumur 22 tahun itu.
Direktur Sirkuit Sentul, Tinton Soeprapto mengatakan jika pada saat ini pihak Sentul masih menunggu untuk bisa bertemu langsung dan membahasnya ke bapak Presiden, Joko Widodo. Ia juga menambahkan jika sirkuit Sentul nanti bisa menyelenggarakan MotoGP di tahun 2017, maka bisa dipastikan sektor pariwisata Indonesia juga akan untung.
Bahkan pada hari sama, pihak penyelenggara dan pemerintah bisa mendapatkan pemasukan hingga Rp 3 triliun dengan asumsi perhitungan dari pemasukan pajak penyiaran, iklan, tiket dan berbagai channel pemasukan lainnya. Selain itu devisa negara juga bisa mengalir dari sektor hotel mengingat kru MotoGP plus Moto 2 saat ini berjumlah sekitar 6.000 orang ditambah sekitar 90 orang peserta.
Sirkuit Internasional Sentul, Indonesia |
Keuntungan lain yang tak kalah penting ialah promosi Indonesia di mata internasional, khususnya sektor otomotif dan pariwisata. Dalam setiap gelaran MotoGP setidaknya ada sekitar 150 media televisi, media cetak maupun media online di dunia yang turut meliput. Dengan kehadiran MotoGP di tanah air, maka secara otomatis Indonesia dipromosikan.
“Pak Menteri Pariwisata bilang ini juga menguntungkan, sebab di hari yang sama bisa menghasilkan 3 triliun rupiah dari penyiaran, masukin iklan berapa detik tinggal dikalikan 10 juta rupiah juga bisa, tiket 120 ribu rupiah tinggal dikalikan berapa banyak penonton,” ungkap Tinton (viva.co.id 6/9/2015).
Tinton juga menambahkan bahwa untuk membangun sebuah sirkuit yang sesuai dengan standar dan ketentuan FIM (Federation of International Motorcycling) membutuhkan gelontoran dana yang tidak sedikit. Apalagi sirkuit tersebut harus Grade A (Formula 1) atau Grade 1 (MotorGP), sedangkan saat ini sirkuit Sentul yang memiliki panjang 4,12 km dan lebar 15 meter tersebut masih berada di Grade 3.
Tinton juga menambahkan, "Adapun biaya untuk merombak maupun menambahkan berbagai fasilitas yang ada pada sirkuit Sentul hingga sesuai standar FIM saat ini setidaknya membutuhkan biaya sekitar 7 juta Euro untuk biaya administrasi dan penandatanganan kontrak. Sedangkan untuk pembangunannya sendiri ditaksir bisa menghabiskan Rp 200 miliar. Dan biaya tambahan 1,5 juta USD untuk uji kelayakan F1 (lintasan Grade 1) dan MotoGP (lintasan Grade A)",
Mengingat biaya yang diperlukan sangat besar, oleh sebab itu sangat diperlukan dukungan yang bersinergi khususnya dari pemerintah, pihak swasta, sponsor, investor hingga produsen otomotif yang nantinya turut andil disana.
Pada kesempatan yang berbeda, General Manager Sirkuit International Sentul, Lola Moenek mengatakan jika pembangunan sirkuit Sentul untuk MotoGP bukanlah sekedar wacana. Ia juga menyebutkan bahwa saat ini saja sudah ada tiga konsultan arsitek rekomendasi FIM (Federation of International Motorcycling) yang telah beberapa kali datang ke Sentul untuk menganalisa keadaan sirkuit dan siap untuk merancang ulang kembali sirkuit Sentul agar sesuai untuk ajang MotoGP maupun Formula 1.
Menarik lainnya: #Jadwal Siaran Langsung MotoGP 2015 Trans7
Jika memang rencana tersebut bisa terealisasi, maka tentu hal tersebut bukan hanya sekedar menjadi sesuatu yang membanggakan, akan tetapi diharapkan juga bisa jadi penyemangat bagi rider-rider Indonesia untuk bisa berkompetisi di ajang balap motor paling bergengsi di dunia tersebut. Kita tunggu saja race MotoGP 2017 di Sentul!.
Comments
Post a Comment