Rahasia kecepatan Ducati Desmosedici GP15 di MotoGP saat trek lurus dan tikungan. Race MotoGP sesi pembuka yang digelar di sirkuit Losail Qatar yang sekaligus membuahkan torehan manis bagi "The Doctor" Valentino Rossi.
Meskipun kemenangan ada di pihak Yamaha, namun tak dapat dipungkiri jika begitu banyak khalayak pecinta MotoGP yang begitu terpukau dengan penampilan Ducati GP15 Desmosedici yang sangat impresif. Dengan begitu tangguhnya, motor pabrikan Italia yang ditunggangi oleh duo Andrea (Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone) itu melahap satu persatu tikungan Losail dengan mulus dan lincah. Kedigdayaan Ducati GP15 bahkan bukan hanya terlihat di tikungan saja. Duo Honda Repsol dan duo Yamaha pun sempat beberapa kali diasapi oleh rider asal Italia tersebut saat berada di trek lurus.
Dari hasil pertandingan MotoGP Qatar lalu dapat disimpulkan bahwa kekuatan Ducati GP15 bukan cuma isapan jempol belaka karena Ducati GP15 juga terlihat begitu perkasa di semua sesi termasuk sesi free practise, sesi kualifikasi dan juga saat live race. Begitu berbedanya performa Desmosedici GP15 tahun ini dibandingkan tahun lalu tentu membuat publik bertanya-tanya. Apa yang membuat Ducati Desmosedici GP15 jauh lebih cepat dan lincah.
Menarik lainnya: #Jadwal siaran langsung MotoGP 2015 di Trans7
Direktur tehnik Ducati Gigi Dall’lgna melalui sesi wawancara yang digelar oleh motogp.com pun membeberkan beberapa alasannya terkait performa Ducati yang meningkat drastis. Berikut adalah beberapa perubahan Ducati GP15 yang berhasil di rangkum oleh berjibaku.com selengkapnya.
Bagian sayap (winglet fairing) berventilasi, batok hingga riding position yang berubah
Jika diperhatikan secara seksama, terdapat perubahan drastis di bagian sayap depan GP15 jika dibandingkan dengan Ducati GP14 yang digunakan tahun lalu. Ducati GP15 menggunakan sayap atau winglet khusus yang pernah digunakan oleh Casey Stoner pada tahun 2010.
Ada alasan khusus mengapa Ducati menggunakan winglet berventilasi ini. Selain untuk membuat motor menjadi lebih aerodinamis dengan memecah angin ke bagian bawah, winglet juga bisa menghasilkan daya tekan (down force) yang bisa menghasilkan kestabilan baik saat trek lurus maupun saat masuk dan keluar tikungan.
Dengan peranti ini tentunya membuat Ducati GP15 menjadi lebih stabil dan membuat ban depan tetap mencengkram aspal meskipun dengan kecepatan tinggi sehingga Ducati tak pernah kehilangan momentum untuk menambah kecepatan dengan lebih responsif dan maksimal.
Selain melakukan perubahan pada bagian fairing, Ducati juga merombak bagian depan hingga riding position yang lebih menukik. Selain ingin membuat posisi duduk rider menjadi lebih nyaman, alasan besar lainnya adalah untuk membuat aerodinamika motor semakin maksimal.
Filosofi kerjasama tim dan komunikasi
Krisis gelar juara nampaknya telah membuat Ducati melakukan perombakan yang cukup besar di semua sektor. Hal ini juga di amini oleh Gigi Dall'lgna, Direktur tehnik Ducati yang menjelaskan bahwa Ducati telah melupakan filosofi masa lalunya dimana mekanik mesin hanya untuk mesin dan mekanik sasis hanya untuk sasis.
Kini kerjasama tim telah menjadi bagian penting dari setiap kemenangan Ducati dimana seluruh tim bekerja bersama tanpa adanya kesulitan untuk berkomunikasi sehingga masukan tentang sasis bisa saja datang dari tim mesin dan juga sebaliknya.
Peningkatan sektor mesin desmodromic khas Ducati
Tak seperti motor pabrikan asal Jepang yang menggunakan sistem pneumatic valve, Ducati GP15 tetap mempertahankan mesin desmodromic khas Ducati yang sangar sekaligus "liar". Meskipun dengan mesin yang cukup rumit, namun dengan penggunaan winglet serta perubahan di beberapa sektor membuat handling Ducati terbukti menjadi jauh lebih stabil meskipun digeber hingga kecepatan diatas 340km/jam.
Penggunaan ban keras
Tanpa merasa diuntungkan oleh kebijakan Dorna yang memperbolehkan Ducati untuk tetap menggunakan ban lunak hingga akhir tahun ini, namun kenyataannya Ducati justru menggunakan ban keras seperti yang diterapkan oleh Yamaha dan Honda. Dan efeknya ternyata tipe ban "hard" justru membuat performa Ducati GP15 menjadi jauh lebih meningkat.
Kunci kesuksesan Ducati GP15 adalah pembalapnya
Secepat dan sebagus apa pun motornya tentu tak akan berarti tanpa adanya pembalap bernyali besar dengan kemampuan yang tinggi. Hal inilah yang ditunjukkan oleh kedua pembalap Ducati, Dovi dan Iannone.
Menarik lainnya: #Daftar pembalap MotoGP 2015
Meskipun hanya menyandang juara ke-2 dan ke-3, namun keduanya telah sukses membuktikan kepada publik bahwa Ducati GP15 merupakan kekuatan baru di MotoGP yang patut di perhitungkan terutama oleh duo Honda dan Yamaha. Beberapa pengamat bahkan yakin jika GP15 tunggangan Dovi dan Iannone ini bahkan jauh lebih cepat daripada yang pernah digunakan oleh Stoner di tahun 2007 hingga 2010 silam.
Meskipun kemenangan ada di pihak Yamaha, namun tak dapat dipungkiri jika begitu banyak khalayak pecinta MotoGP yang begitu terpukau dengan penampilan Ducati GP15 Desmosedici yang sangat impresif. Dengan begitu tangguhnya, motor pabrikan Italia yang ditunggangi oleh duo Andrea (Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone) itu melahap satu persatu tikungan Losail dengan mulus dan lincah. Kedigdayaan Ducati GP15 bahkan bukan hanya terlihat di tikungan saja. Duo Honda Repsol dan duo Yamaha pun sempat beberapa kali diasapi oleh rider asal Italia tersebut saat berada di trek lurus.
Dari hasil pertandingan MotoGP Qatar lalu dapat disimpulkan bahwa kekuatan Ducati GP15 bukan cuma isapan jempol belaka karena Ducati GP15 juga terlihat begitu perkasa di semua sesi termasuk sesi free practise, sesi kualifikasi dan juga saat live race. Begitu berbedanya performa Desmosedici GP15 tahun ini dibandingkan tahun lalu tentu membuat publik bertanya-tanya. Apa yang membuat Ducati Desmosedici GP15 jauh lebih cepat dan lincah.
Menarik lainnya: #Jadwal siaran langsung MotoGP 2015 di Trans7
Direktur tehnik Ducati Gigi Dall’lgna melalui sesi wawancara yang digelar oleh motogp.com pun membeberkan beberapa alasannya terkait performa Ducati yang meningkat drastis. Berikut adalah beberapa perubahan Ducati GP15 yang berhasil di rangkum oleh berjibaku.com selengkapnya.
Ducati Desmosedici GP15 dengan winglet baru (image credit: ducati.com) |
Bagian sayap (winglet fairing) berventilasi, batok hingga riding position yang berubah
Jika diperhatikan secara seksama, terdapat perubahan drastis di bagian sayap depan GP15 jika dibandingkan dengan Ducati GP14 yang digunakan tahun lalu. Ducati GP15 menggunakan sayap atau winglet khusus yang pernah digunakan oleh Casey Stoner pada tahun 2010.
Ada alasan khusus mengapa Ducati menggunakan winglet berventilasi ini. Selain untuk membuat motor menjadi lebih aerodinamis dengan memecah angin ke bagian bawah, winglet juga bisa menghasilkan daya tekan (down force) yang bisa menghasilkan kestabilan baik saat trek lurus maupun saat masuk dan keluar tikungan.
Dengan peranti ini tentunya membuat Ducati GP15 menjadi lebih stabil dan membuat ban depan tetap mencengkram aspal meskipun dengan kecepatan tinggi sehingga Ducati tak pernah kehilangan momentum untuk menambah kecepatan dengan lebih responsif dan maksimal.
Selain melakukan perubahan pada bagian fairing, Ducati juga merombak bagian depan hingga riding position yang lebih menukik. Selain ingin membuat posisi duduk rider menjadi lebih nyaman, alasan besar lainnya adalah untuk membuat aerodinamika motor semakin maksimal.
Filosofi kerjasama tim dan komunikasi
Krisis gelar juara nampaknya telah membuat Ducati melakukan perombakan yang cukup besar di semua sektor. Hal ini juga di amini oleh Gigi Dall'lgna, Direktur tehnik Ducati yang menjelaskan bahwa Ducati telah melupakan filosofi masa lalunya dimana mekanik mesin hanya untuk mesin dan mekanik sasis hanya untuk sasis.
Kini kerjasama tim telah menjadi bagian penting dari setiap kemenangan Ducati dimana seluruh tim bekerja bersama tanpa adanya kesulitan untuk berkomunikasi sehingga masukan tentang sasis bisa saja datang dari tim mesin dan juga sebaliknya.
Peningkatan sektor mesin desmodromic khas Ducati
Tak seperti motor pabrikan asal Jepang yang menggunakan sistem pneumatic valve, Ducati GP15 tetap mempertahankan mesin desmodromic khas Ducati yang sangar sekaligus "liar". Meskipun dengan mesin yang cukup rumit, namun dengan penggunaan winglet serta perubahan di beberapa sektor membuat handling Ducati terbukti menjadi jauh lebih stabil meskipun digeber hingga kecepatan diatas 340km/jam.
Penggunaan ban keras
Tanpa merasa diuntungkan oleh kebijakan Dorna yang memperbolehkan Ducati untuk tetap menggunakan ban lunak hingga akhir tahun ini, namun kenyataannya Ducati justru menggunakan ban keras seperti yang diterapkan oleh Yamaha dan Honda. Dan efeknya ternyata tipe ban "hard" justru membuat performa Ducati GP15 menjadi jauh lebih meningkat.
Kunci kesuksesan Ducati GP15 adalah pembalapnya
Secepat dan sebagus apa pun motornya tentu tak akan berarti tanpa adanya pembalap bernyali besar dengan kemampuan yang tinggi. Hal inilah yang ditunjukkan oleh kedua pembalap Ducati, Dovi dan Iannone.
Menarik lainnya: #Daftar pembalap MotoGP 2015
Meskipun hanya menyandang juara ke-2 dan ke-3, namun keduanya telah sukses membuktikan kepada publik bahwa Ducati GP15 merupakan kekuatan baru di MotoGP yang patut di perhitungkan terutama oleh duo Honda dan Yamaha. Beberapa pengamat bahkan yakin jika GP15 tunggangan Dovi dan Iannone ini bahkan jauh lebih cepat daripada yang pernah digunakan oleh Stoner di tahun 2007 hingga 2010 silam.
Comments
Post a Comment