Tips Hemat Listrik Agar Biaya Tagihan Tetap Irit Dan Efisien. Listrik merupakan salah satu energi yang memiliki peranan begitu penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan listrik, maka hampir semua kebutuhan kita yang berhubungan dengan perangkat elektronik, khususnya dalam ruang lingkup rumah tangga dapat terpenuhi.
Dengan begitu mudahnya mengakses listrik, kadang hal tersebut justru membuat kita sering lupa untuk berhemat dan mengontrol pemakaiannya hingga konsekuensinya, biaya tagihan listrik bulanan pun kian membengkak.
Bagi Anda yang menggunakan listrik sistem token (pulsa) mungkin pemakaiannya akan jauh lebih terkontrol karena akan secara otomatis sistem memberitahu kapan waktunya untuk melakukan pengisian kembali. Namun bagi Anda yang masih menggunakan sistem instalasi listrik konvensional yang berupa box meteran, maka pemakaiannya baru dapat diketahui saat pembayaran tagihan.
Oleh sebab itu Anda perlu memastikan agar konsumsi listrik yang dipergunakan dapat se-efisien mungkin. Ingin tahu caranya bagaimana meminimalisir penggunaan energi listrik sehingga tagihan tetap irit?. Berikut beberapa tipsnya!.
1. Pemakaian AC Hemat Energi Yang Sesuai Dengan Besarnya Ruangan
Bagi Anda yang ingin menggunakan Air Conditioner (AC) rumah, maka saran yang pertama adalah memastikan jika AC tersebut rendah watt saat beroperasi serta menyesuaikan PK dengan kebutuhan ruangan yang ada.
PK merupakan singkatan dari Paard Kracht (baca: part krak) yang berasal dari bahasa Belanda yang berarti besaran atau kemampuan AC dalam mendinginkan suatu ruangan.
Sebagai informasi tambahan dalam memilih kapasitas AC yang pas untuk ruangan Anda, maka perhitungannya adalah dengan metode PK dan standar British Thermal Unit per Hour atau yang disingkat BTU. Standarnya adalah sebagai berikut:
AC 1/2 PK = kurang lebih 5000 BTU/h
AC 3/4 PK = kurang lebih 7000 BTU/h
AC 1 PK = kurang lebih 9000 BTU/h
AC 1 1/2 PK = kurang lebih 12.000 BTU/h
AC 2 PK = kurang lebih 18.000 BTU/h
Sebagai contoh untuk menghitung berapa PK yang dibutuhkan untuk mendinginkan suatu ruangan adalah sebagai berikut:
Untuk volume ruangan 5 m x 5 m x 5 m, maka perhitungan PK yang dibutuhkan adalah (5 x 5 x 5)/3 x 60 = 125/3 x 60= 2500. Maka PK AC yang dibutuhkan adalah sebesar 1/2 PK.
2. Mengganti Televisi Tabung Dengan TV LED
Televisi tabung mengkonsumsi daya listrik diatas 100 watt, sedangkan televisi LED hanya membutuhkan listrik sekitar 50-an watt. Dari perspektif harga, memang TV LED jauh lebih mahal, namun untuk pemakaian jangka panjang, TV LED lebih menguntungkan dari sisi konsumsi energi listrik.
Baca juga: #Perbedaan Lampu Kendaraan Halogen, LED Dan HID
3. Mengganti Lampu Pijar Dengan Lampu LED
Ingin lebih irit lagi?. Anda bisa mengganti lampu pijar yang bertebaran di setiap ruangan rumah Anda dengan lampu jenis Light Emitting Diodes atau LED. Lampu LED mampu beroperasi dengan watt yang sangat kecil, bahkan hingga 10 watt.
Beberapa merk seperti Philips, Hannochs, General Electric dan beberapa merk ternama lainnya juga menambahkan fitur otomatis yang mana lampu hidup saat gelap dan lampu mati saat terang. Fitur otomatis ini berupa unit electric light control yang ditambahkan pada fitting lampu.
4. Gunakan Stop Kontak Otomatis Dengan Digital Timer
Khususnya untuk perangkat dengan listrik yang besar dan nonstop, Anda dapat menyiasatinya dengan memasang stop kontak otomatis timer digital, sehingga listrik akan terputus secara otomatis sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Bayangkan jika Anda memiliki sebuah dispenser dengan konsumsi listrik 300 watt yang beroperasi siang malam tanpa henti.
Dengan alat ini, maka Anda bisa tentukan kapan waktunya dihidupkan dan dimatikan tanpa harus mencabut saklar. Alat bernama timer digital ini kini bisa dengan mudah diperoleh di berbagai toko yang menjual peralatan listrik dengan kisaran harga Rp 80 ribuan.
5. Stabilizer/Stavolt Dan Kapasitor
Bagi Anda yang bermukim di suatu wilayah dengan tegangan listrik yang kurang stabil, maka Anda bisa menggunakan alat bernama stabilizer. Sesuai namanya, alat ini memiliki fungsi untuk menstabilkan tegangan listrik sehingga arus listrik yang masuk kedalam perangkat elektronik tetap dalam tegangan yang normal.
Selain stabilizer, Anda juga dapat mengurangi konsumsi listrik yang besar saat pertama kali perangkat elektronik dihidupkan (tarikan awal) dengan menggunakan kapasitor. Beberapa peralatan yang menyedot listrik besar seperti pompa air, mesin cuci, kulkas dan sejenisnya banyak yang masih belum dilengkapi dengan kapasitor. Oleh sebab itu, Anda dapat menghemat listrik dengan bantuan kapasitor.
6. Penggunaan Panel Surya Rumahan (Solar Panel)
Jika memungkinkan, Anda juga dapat menambahkan panel surya penghasil energi listrik di atap rumah. Panel surya ini akan menyimpan energi listrik yang dapat digunakan saat Anda membutuhkannya tanpa harus menggunakan arus listrik dari PLN. Dari segi harga, panel surya memang masih tergolong cukup mahal, yaitu seharga 2 juta rupiah sampai 15 juta rupiah. Namun jika untuk pemakaian jangka panjang, perangkat ini menguntungkan karena akan meringankan beban biaya listrik yang Anda bayar setiap bulannya.
7. Gunakan Listrik Dengan Bijak Dan Sesuai Kebutuhan
Menggunakan daya listrik sesuai dengan kebutuhan juga bisa menjadi salah satu faktor penghematan jangka panjang yang dapat Anda lakukan. Misalnya untuk skala rumah tangga kecil, Anda bisa menggunakan daya 450 VA atau 900 VA, sedangkan untuk ukuran rumah tangga menengah, Anda bisa menggunakan daya 900 VA atau 1300 VA.
Selain pintar dalam memilih daya listrik di awal pemasangan, Anda juga dapat menghemat dengan pembentuk karakter dari setiap anggota keluarga Anda yang menggunakan listrik. Misalnya seperti: 1. Menyalakan peralatan elektronik pada saat diperlukan saja.
2. Menggunakan listrik untuk kegiatan produktif seperti untuk menambah pendapatan rumah tangga.
3. Menggunakan perangkat elektronik secara bergilir atau tidak sekaligus bersamaan.
Nah, itulah beberapa cara melakukan penghematan listrik yang bisa Anda implementasikan di rumah Anda. Sesungguhnya masih banyak lagi cara atau metode lain yang bisa Anda lakukan dalam rangka upaya untuk melakukan penghematan terhadap energi listrik.
Dengan begitu mudahnya mengakses listrik, kadang hal tersebut justru membuat kita sering lupa untuk berhemat dan mengontrol pemakaiannya hingga konsekuensinya, biaya tagihan listrik bulanan pun kian membengkak.
Bagi Anda yang menggunakan listrik sistem token (pulsa) mungkin pemakaiannya akan jauh lebih terkontrol karena akan secara otomatis sistem memberitahu kapan waktunya untuk melakukan pengisian kembali. Namun bagi Anda yang masih menggunakan sistem instalasi listrik konvensional yang berupa box meteran, maka pemakaiannya baru dapat diketahui saat pembayaran tagihan.
Oleh sebab itu Anda perlu memastikan agar konsumsi listrik yang dipergunakan dapat se-efisien mungkin. Ingin tahu caranya bagaimana meminimalisir penggunaan energi listrik sehingga tagihan tetap irit?. Berikut beberapa tipsnya!.
Hemat Energi (Foto: ivyannoproject) |
1. Pemakaian AC Hemat Energi Yang Sesuai Dengan Besarnya Ruangan
Bagi Anda yang ingin menggunakan Air Conditioner (AC) rumah, maka saran yang pertama adalah memastikan jika AC tersebut rendah watt saat beroperasi serta menyesuaikan PK dengan kebutuhan ruangan yang ada.
PK merupakan singkatan dari Paard Kracht (baca: part krak) yang berasal dari bahasa Belanda yang berarti besaran atau kemampuan AC dalam mendinginkan suatu ruangan.
Sebagai informasi tambahan dalam memilih kapasitas AC yang pas untuk ruangan Anda, maka perhitungannya adalah dengan metode PK dan standar British Thermal Unit per Hour atau yang disingkat BTU. Standarnya adalah sebagai berikut:
AC 1/2 PK = kurang lebih 5000 BTU/h
AC 3/4 PK = kurang lebih 7000 BTU/h
AC 1 PK = kurang lebih 9000 BTU/h
AC 1 1/2 PK = kurang lebih 12.000 BTU/h
AC 2 PK = kurang lebih 18.000 BTU/h
Sebagai contoh untuk menghitung berapa PK yang dibutuhkan untuk mendinginkan suatu ruangan adalah sebagai berikut:
Untuk volume ruangan 5 m x 5 m x 5 m, maka perhitungan PK yang dibutuhkan adalah (5 x 5 x 5)/3 x 60 = 125/3 x 60= 2500. Maka PK AC yang dibutuhkan adalah sebesar 1/2 PK.
2. Mengganti Televisi Tabung Dengan TV LED
Televisi tabung mengkonsumsi daya listrik diatas 100 watt, sedangkan televisi LED hanya membutuhkan listrik sekitar 50-an watt. Dari perspektif harga, memang TV LED jauh lebih mahal, namun untuk pemakaian jangka panjang, TV LED lebih menguntungkan dari sisi konsumsi energi listrik.
Baca juga: #Perbedaan Lampu Kendaraan Halogen, LED Dan HID
3. Mengganti Lampu Pijar Dengan Lampu LED
Ingin lebih irit lagi?. Anda bisa mengganti lampu pijar yang bertebaran di setiap ruangan rumah Anda dengan lampu jenis Light Emitting Diodes atau LED. Lampu LED mampu beroperasi dengan watt yang sangat kecil, bahkan hingga 10 watt.
Beberapa merk seperti Philips, Hannochs, General Electric dan beberapa merk ternama lainnya juga menambahkan fitur otomatis yang mana lampu hidup saat gelap dan lampu mati saat terang. Fitur otomatis ini berupa unit electric light control yang ditambahkan pada fitting lampu.
4. Gunakan Stop Kontak Otomatis Dengan Digital Timer
Khususnya untuk perangkat dengan listrik yang besar dan nonstop, Anda dapat menyiasatinya dengan memasang stop kontak otomatis timer digital, sehingga listrik akan terputus secara otomatis sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Bayangkan jika Anda memiliki sebuah dispenser dengan konsumsi listrik 300 watt yang beroperasi siang malam tanpa henti.
Dengan alat ini, maka Anda bisa tentukan kapan waktunya dihidupkan dan dimatikan tanpa harus mencabut saklar. Alat bernama timer digital ini kini bisa dengan mudah diperoleh di berbagai toko yang menjual peralatan listrik dengan kisaran harga Rp 80 ribuan.
5. Stabilizer/Stavolt Dan Kapasitor
Bagi Anda yang bermukim di suatu wilayah dengan tegangan listrik yang kurang stabil, maka Anda bisa menggunakan alat bernama stabilizer. Sesuai namanya, alat ini memiliki fungsi untuk menstabilkan tegangan listrik sehingga arus listrik yang masuk kedalam perangkat elektronik tetap dalam tegangan yang normal.
Selain stabilizer, Anda juga dapat mengurangi konsumsi listrik yang besar saat pertama kali perangkat elektronik dihidupkan (tarikan awal) dengan menggunakan kapasitor. Beberapa peralatan yang menyedot listrik besar seperti pompa air, mesin cuci, kulkas dan sejenisnya banyak yang masih belum dilengkapi dengan kapasitor. Oleh sebab itu, Anda dapat menghemat listrik dengan bantuan kapasitor.
6. Penggunaan Panel Surya Rumahan (Solar Panel)
Jika memungkinkan, Anda juga dapat menambahkan panel surya penghasil energi listrik di atap rumah. Panel surya ini akan menyimpan energi listrik yang dapat digunakan saat Anda membutuhkannya tanpa harus menggunakan arus listrik dari PLN. Dari segi harga, panel surya memang masih tergolong cukup mahal, yaitu seharga 2 juta rupiah sampai 15 juta rupiah. Namun jika untuk pemakaian jangka panjang, perangkat ini menguntungkan karena akan meringankan beban biaya listrik yang Anda bayar setiap bulannya.
7. Gunakan Listrik Dengan Bijak Dan Sesuai Kebutuhan
Menggunakan daya listrik sesuai dengan kebutuhan juga bisa menjadi salah satu faktor penghematan jangka panjang yang dapat Anda lakukan. Misalnya untuk skala rumah tangga kecil, Anda bisa menggunakan daya 450 VA atau 900 VA, sedangkan untuk ukuran rumah tangga menengah, Anda bisa menggunakan daya 900 VA atau 1300 VA.
Selain pintar dalam memilih daya listrik di awal pemasangan, Anda juga dapat menghemat dengan pembentuk karakter dari setiap anggota keluarga Anda yang menggunakan listrik. Misalnya seperti: 1. Menyalakan peralatan elektronik pada saat diperlukan saja.
2. Menggunakan listrik untuk kegiatan produktif seperti untuk menambah pendapatan rumah tangga.
3. Menggunakan perangkat elektronik secara bergilir atau tidak sekaligus bersamaan.
Nah, itulah beberapa cara melakukan penghematan listrik yang bisa Anda implementasikan di rumah Anda. Sesungguhnya masih banyak lagi cara atau metode lain yang bisa Anda lakukan dalam rangka upaya untuk melakukan penghematan terhadap energi listrik.
Comments
Post a Comment